Hubungan Internasional

9:12:00 PM Add Comment
Definisi Hubungan Internasional.
Beberapa pengertian menurut para ahli :
  1. Charles A. MC. Clelland, hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
  2. Warsito Sunaryo, hubungan internasional, merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu (negara, bangsa maupun organisasi negara sepanjang hubungan bersifat internasional), termasuk studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
  3. Tygve Nathiessen, hubungan internasional mrp bagian dari ilmu politik dan karena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional, organisasi dan administrsi internasional dan hukum internasional.

Jadi dapat disimpulkan hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.

Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan internasional, antara lain :
  • Politik internasional (International Politics).
  • Studi tentang peristiwa internasional (The Studi of Forcight Affair).
  • Hukum Internasional (International Law).
  • Organisasi Administrasi Internasional (International Organitation of Administration).
Arti Penting Hubungan Internasional
Hubungan antar negara, merupakan salah satu hubungan kerjasama yang mutlak diperlukan, karena tidak ada satu negarapun di dunia yang tidak bergantung kepada negara lain.
1. Faktor internal, kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya.
2. Faktor eksternal ,
   - Suatu negara tidak dapat berdiri sendiri.
   - Untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara.
   - Mewujudkan tatanan dunia baru yang damai dan sejahtera.
Setiap negara memiliki kelebihan, kekurangan & kepentingan berbeda maka perlu melakukan hubungan dan kerjasama internasional dengan Didasari atas sikap saling menghormati & menguntungkan,dengan tujuan :
- Memacu pertumbuhan eko-nomi setiap negara.
- Menciptakan saling penger-tian antar bangsa dalam membina dan menegakkan perdamaian dunia.
- Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.

Sarana penting dalam membangun hubungan internasional
1. Asas-Asas :
   - Asas Teritorial
   - Asas Kebangsaan
   - Asas Kepentingan Umum
2. Faktor-faktor penentu :
   - Kekuatan Nasional
   - Jumlah Penduduk,
   - Sumber Daya, dan
   - Letak Geografis.

Semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat, hampir semua negara berkembang maupun negara maju telah mengadakan hubungan kerja sama dengan negara lain.
Bagi bangsa Indonesia hubungan kerjasama antar negara merupakan jalinan antar negara yang mengacu pada beberapa landasan hukum :
  • Pembukaan UUD 1945 alenia IV
  • Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
  • Perjanjian internasional (traktat = treaty)
  • Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang diakui PBB pada tanggal 10 Desember 1982 dan disahkan oleh pemerintah Indonesia dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 1985 tentang Hukum Laut.

Metodologi Penelitian Part 1

6:20:00 AM
Beberapa alasan mengapa kita mempelajari metode penelitian, diantaranya :
a. Dinamika lingkungan bisnis
b. Perubahan-perubahan tsb. menuntut :
   - Manajer memiliki informasi yang banyak & tepat sbg. Dasar untuk Pengambilan  Keputusan
   - Diperlukan metode penelitian ilmiah
c. Mengapa perlu metode penelitian ilmiah?


Persyaratan penelitian ilmiah :
  • Bahasa (alat komunikasi)
  • Statistika (penelitian kuantitatif)
  • Bidang ilmu  yg digeluti (paradigma, teor)
  • Filsafat penelitian
  • Metode ilmiah
PARADIGMA ILMU MANAJEMEN BINI

Filsafat Penelitian
Filsafat  yaitu cara berpikir yg radikal, menyeluruh dan mendalam dalam mengupas sesuatu sehingga diperoleh kebenaran melalui  akal,  kritis,  reflektif.

Jadi Filsafat Penelitian adalah cara berpikir (sistem pemikiran) yang mengarahkan penelitian menuju perolehan makna tentang suatu persoalan, bersumber dari :

  • Hakekat Eksistensi --> Fenomena
  • Fenomena --> Kausalitas
  • Proposisi
Filsafat Penelitian Sebagai Cara Berpikir :
1. Rasionalisme :
   - Plato (424-347 sm)
   - Descrates (1596-1650)
   - Sumber kebenaran (pengetahuan) adalah akal (rasio)
   - Akal tidak memerlukan pengalaman inderawi
   - Penalaran deduksi
   - Berpangkal pada teori, hukum, kaidah
   - Silogisme (premis mayor dan minor)

2. Empirisme:
   - John Locke (1632-1704)
   - George Berkeley (1685-1759)
   - David Home (1711-1776)
   - Sumber kebenaran adalah pengalaman inderawi
   - Penalaran induktif
   - Berpangkal pada fakta empirik dlm melahirkan kebenaran

3. Positivisme:
   - Auguste comte (1798-1857)
   - Gabungan rasionalisme dan empirisme
   - Tahapan:
     1. Deduktif
     2. Induktif
   - Reflektif tinking
   - Hipotetiko-deduktiko-verifikatif
   - Metode survey
   - Melahirkan penelitian kuantitatif

4. Fenomenologis (Post Positivesme)
   - Bersifat natural bukan farsial
   - Menolak deduktif sbg. Langkah persiapan
   - Kesimpulan bukan atas dasar statistik
   - Bersifat holistik dlm memahmi obyek
   - Peneliti sbg. Alat pengumpul data utama
   - Tidak terstruktur
   - Grounded theory
   - Melahirkan Penelitian Kualitatif


AKAR FILSAFAT METODOLOGI
PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF

KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF


Konsep Dasar Makro Ekonomi Part 3

7:11:00 PM
Teori ekonomi makro merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan) yang bisa tergambarkan dari fluktuasi ekonomi jangka pendek dan panjang. Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :
ASPEK EPISTEMOLOGI MAKROEKONOMI
Aspek efistemologi makro ekonomi membahas masalah proses bagaimana Ekonom memahami dunia Nyata. Untuk jelasnya bisa tergambarkan seperti berikut ini :

VARIABEL EKONOMI MAKRO
  • Is some magnitude that can take on different posibble values.” (Lipsey & Steiner, 1981: 22),
  • Besaran yang dapat diukur (atau yang dapat diskalakan), yang nilainya dapat berubah-ubah” (Ackley, 1978: 6).
  • Pendapatan nasional, (Y), pengeluaran konsumsi rumah tangga (C), pengeluaran konsumsi pemerintah (G), pengeluaran investasi (I), tingkat harga agregat atau tingkat harga umum (P), jumlah uang beredar (Ms), ekspor (X), impor (M), permintaan uang (L), pajak (TX), tabungan nasional (S), tingkat suku bunga (i), kurs valuta asing (E), permintaan dan penawaran tenaga kerja (Nd dan Ns), tingkat upah agregat (W) maupun volume kesempatan kerja (N).  Dalam teori makroekonomi, semua variabel yang dipelajari sekurang-kurangnya diukur dalam skala interval (dapat dikuantitatifkan secara interval). Variabel yang tidak dapat diukur secara interval atau yang tidak dapat dikuantitatifkan, para ekonom mengklasifikasikannya sebagai dummy variable
  • Variabel eksogen (exogenous variables):  variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel-variabel yang ada di luar model. Nilai-nilai dari variabel ini diberlakukan sebagai sesuatu yang sudah tertentu (given). Variabel endogen (endogenous variables): variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel yang ada dalam model. Model makroekonomi bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kelompok variabel ekonomi agregatif yang diberlakukan sebagai variabel eksogen mempengaruhi kelompok variabel agregatif yang diberlakukan sebagai variabel endogen. Keberlakuan satu variabel sebagai eksogen atau endogen dalam satu model belum tentu berlaku untuk model lain. Perubahan satu variabel dari eksogen menjadi endogen atau sebaliknya akan ditentukan oleh banyak hal, diantaranya adalah kedalaman maupun tujuan pembuatan model itu sendiri. 
  • Variabel stok dan variabel arus. Variabel stok adalah variabel yang dinyatakan pada waktu tertentu, sedang variabel arus adalah variabel yang dinyatakan menurut satuan waktu tertentu. Tabungan A pada tahun 1999 sebesar xxx adalah variabel stok, tetapi apabila dinyatakan tabungan A per tahun adalah xxx, maka tabungan sebagai variabel arus. Pendapatan adalah suatu arus, kekayaan adalah variabel stok. Investasi atau tambahan stok kapital adalah variabel arus, tetapi stok kapital adalah variabel stok. Ringkasnya, variabel stok tidak memiliki dimensi waktu sedang variabel arus memiliki dimensi waktu. 

Konsep Dasar Makro Ekonomi Part 2

7:55:00 PM
Siklus Ekonomi dalam makroekonomi antara lain : 
  • Tahap ekspansi (expansion), rekoperi (recovery), atau revival. Dalam tahapan ini perekonomian dicirikan oleh pengeluaran investasi dunia usaha mulai meningkat, sehingga pertumbuhan ekonomi mulai bergerak naik, PDB aktual dan kesempatan kerja mulai mengalami peningkatan. 
  • Tahap kulminasi, titik puncak, titik batas tertinggi (upper turning point) atau peak. Dalam tahapan ini perekonomian mencapai titik tertinggi. Tingkat pertumbuhan ekonomi dan PDB aktual relatif tinggi, serta kesempatan kerja tersedia relatif besar. Boom (boom) adalah upper turning point (peak) paling tinggi yang pernah dicapai suatu perekonomian. 
  • Tahap resesi (recession), kontraksi (contraction), atau krisis. Dalam tahap ini kegiatan ekonomi mengalami gejala menurun (downturn). Pengeluaran investasi mengalami penurunan, sehingga pertumbuhan ekonomi, PDB aktual, dan kesempatan kerja menunjukkan penurunan. Jika gejala penurunan ini terjadi secara tiba-tiba disebut krisis, tetapi jika penurunan tersebut terjadi secara perlahan-lahan disebut resesi
  • Tahap trough atau titik terendah lower turning point. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap resesi. Dalam tahap ini kehidupan perekonomian berada dalam kondisi paling rendah. Pengeluaran investasi turun dratis, sehingga pertumbuhan ekonomi, PDB aktual, dan kesempatan kerja mengalami penurunan yang tajam. Depresi (depression) adalah trough paling rendah yang pernah dialami oleh suatu perekonomian.    

Siklus Ekonomi gangguan  AD & AS
Krisis perekonomian Indonesia yang diawali krisis nilai tukar rupiah pada pertengahan tahun 1997. Akibat turunnya nilai tukar rupiah (depresiasi) yang cukup tajam, telah menyebabkan kewajiban utang luar negeri dalam rupiah serta harga impor tiba-tiba naik tajam. Akibatnya banyak perusahaan secara teknis mengalami kebangkrutan, penawaran agregat mengalami penurunan, sehingga kurva AS bergeser ke kiri dari AS1 menjadi AS2.
 
Ketika banyak perusahaan mengalami kebangkrutan, kesempatan kerja berkurang dan pengangguran meningkat, sehingga pendapatan serta daya beli masyarakat turun. Akibatnya, pengeluaran konsumsi juga turun. Seiring dengan itu, untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang melemah, Bank Indonesia menjalankan kebijakan uang ketat (kebijakan moneter kontraktif). Akibatnya, tingkat bunga naik, yang mendorong pengeluaran investasi turun.
Turunnya pengeluaran konsumsi bersama-sama dengan turunnya pengeluaran investasi, menyebabkan permintaan agregat turun, sehingga kurva AD bergeser ke kiri  dari AD1 menjadi AD2. Akibatnya, pada tahun 1998, pertumbuhan ekonomi menjadi negatif sebesar 13,3%.
Akibat penawaran agregat turun yang diikuti turunnya permintaan agregat hasil akhirnya adalah, pada tahun 1998 PDB riil turun dratis, dan pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan negatif sebesar 13,30% yang disertai tingkat inflasi IHK naik dari 11,60% pada tahun 1997 menjadi sebesar 77,63% pada tahun 1998.

Konsep Dasar Makro Ekonomi Part 1

7:02:00 PM
Pada pembahasan kali ini saya ingin membahas sedikit mengenai ekonomi makro. Baiklah kita mulai saja pembahasannya. Untuk bisa memahami makroekonomi, mari kita perhatikan terlebih dahulu bagan perkembangan ilmu ekonomi.
Setelah paham dengan bagan perkembangan ilmu ekonomi kita lihat bagan perkembangan ilmu makroekonomi sebagai berikut :
 Aspek Ontologi Makroekonomi
(Apakah objek studi makroekonomi?)
  • Samuelson & Nordhaus (2005: 66): “Macroeconomics: the study of economic growth and business cycles”.
  • Blanchard (2006: 5) “Macroeconomics: the study of aggregate economic variables, such as production for the economic as a whole, or the average price of goods”.
  • Mankiw (2007: 2); “Makroekonomi, studi tentang perekonomian secara menyeluruh.”
  • Froyen (2005: 3): “In macroeconomics, we study ... in the aggregate. We look at the behavior of the economy as a whole. The key variables we study include total output in the economy, the aggregate price level, employment and unemployment, interest rate, wage rate, and foreign exchange rates. The subject matter of macroeconomics includes ... the rate of growth of output, the inflation rate, changing unemployment in periodes of expansion and recession, and appreciation or depreciation in foreign exchange rates”.
Teori Makroekonomi

Seperangkat konstruk, definisi, asumsi, proposisi dan hipotesis tentang hubungan antarvariabel ekonomi agregatif dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan ekonomi makro. Fenomena = masalah makroekonomi.

Masalah makroekonomi :
  • Jangka pendek, masalah stabilitas: inflasi, pengangguran, ketimpangan neraca pembayaran, nilai tukar mata uang domestik. Teori makroekonomi fluktuasi jangka pendek. Asumsi: harga dan upah kaku.
  • Jangka panjang, masalah pertumbuhan ekonomi. Teori makroekonomi fluktuasi jangka panjang. Asumsi: harga – upah fleksibel.
Pertumbuhan Ekonomi
Untuk memproduksi lebih banyak S, produksi B harus dikurangi --> (B1B2) = opportunity cost.  Dalam kurva PPF berlaku law of increasing opportunity cost. Artinya, untuk memperoleh tambahan produksi S diperlukan lebih banyak pengorbanan B.