Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

5:48:00 AM
Salam jumpa lagi, kali ini penulis akan sedikit menguraikan tentang Analisis sumber dan penggunaan modal kerja. Baik kita mulai saja. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis tentang darimana sumber-sumber dan penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan.
Modal kerja merupakan dana yang harus tersedia dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari.
Pengertian modal kerja
  • Dalam operasinya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian, seperti membeli bahan mentah, membayar gaji karyawan, membayar rekening listrik, dsb.
  • Dana yang dialokasikan tersebut diharapkan akan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun.
  • Dana tersebut berputar selama perusahaan masih beroperasi.
  • Dana yang dipergunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari disebut modal kerja (Working Capital)
Manajemen modal kerja
Manajemen modal kerja (working capital management) merupakan manajemen dari elemen-elemen aktiva lancar dan elemen hutang lancar.
Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar sehingga diperoleh modal kerja netto yang layak dan menjamin tingkat likuiditas perusahaan.
Tujuan manajemen modal kerja
  • Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja.
  • Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya.
  • Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.
  • Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya, memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.
  • Digunakan  untuk memaksimalkan penggunaan aktiva lancar, meningkatkan penjualan dan laba.
  • Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.
Hubungan likuiditas dengan modal kerja
  • Dari porsi kedua neraca perusahaan di atas terdapat persamaan yaitu dalam hal total aktiva lancar yaitu sama-sama 3.000.000 dan utang lancar 1.800.000. namun terdapat perbedaan dalam komposisi aktiva lancarnya, sehingga sangat mempengaruhi dalam kemampuan membayar kewajibannya.
  • Dalam hal ini PT Tempilang lebih baik karena jika memerlukan dana cepat untuk memenuhi  atau membayar kewajiban PT Tempilang bisa langsung memenuhi karena dia memiliki persediaan kas yang lebih banyak.
  • Artinya, meskipun likuiditas  antara perusahaan sama, namun kecepatan dalam hal membayar kewajiban berbeda, oleh karena itu hubungan antara likuiditas dan modal kerja sangat diperlukan.
Konsep modal kerja
  • Konsep Kuantitatif = modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan aktiva lancar (Gross Working Capital)
  • Konsep Kualitatif = modal kerja menurut konsep ini adalah kelebihan antara aktiva lancar atas hutang lancar (Net Working Capital)
  • Konsep Fungsional = konsep fungsional mendasarkan pada fungsi dana yang digunakan untuk memperoleh pendapatan. Setiap dana yang dialokasikan pada berbagai aktiva dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan (income), baik pendapatan saat ini maupun pendapatan masa yang akan datang.
Konsep fungsional
  • Modal kerja riil adalah modal kerja yang digunakan pada periode ybs dan menghasilkan pendapatan pada periode tersebut (current income),
  • Modal kerja potensial adalah modal kerja yang akan menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang (future income), contohnya Efek/surat berharga, dan bagian laba dari saldo piutang dagang.
  • Dana yang sebagian modal kerja dan sebagian non modal kerja adalah dana yang diinvestasikan dalam Aktiva tetap.
  • Sebagian dari aktiva tetap yang telah membe rikan current income – working capital, dan sisanya akan menghasilkan future income dimasa yad. – non working capital.
CONTOH KONSEP MODAL KERJA
Jenis-jenis modal kerja
Menurut W.B. Taylor , modal kerja dibagi 2 :
  • Modal kerja Permanen : modal kerja yang tetap harus ada dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha.
  • Modal kerja Variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan keadaan.
Modal Kerja Permanen
  • Modal kerja Primer yaitu modal kerja minimum yang harus ada untuk menjamin kontinuitas kegiatan usaha.
  • Modal kerja normal yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk melakukan luas produksi yang normal
Modal kerja variabel
  • Modal kerja Musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi musim.
  • Modal kerja Siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur
  • Modal Kerja Darurat yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya
Kebijakan modal kerja
  • Kebijakan konservatif, manajemen modal kerja yang dilakukan secara hati-hati. MK permanen dan sebagian MK variabel dibelanjai dari sumber dana jangka panjang dan sebagian MK variabel dibelanjai dari sumber jangka pendek.
  • Kebijakan Agresif, sebagian MK permanen dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian MK permanen dan MK Variabel dibelanjai dengan sumber jangka pendek.
  • Kebijakan Moderat, MK permanen dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan MK Variabel dibelanjai dengan sumber jangka pendek.
Pentingnya modal keja
  1. Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan efisien
  2. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit ke langganan.
  3. Memungkinkan perusahaan mempunyai persediaan dalam jumlah yang cukup.
  4. Memungkinkan perusahaan dapat memenuhi kewajibanya tepat waktu
  5. Melindungi perusahaan dari krisis modal kerja
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
  • Volume Penjualan : Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
  • Faktor Musim dan Siklus : Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
  • Perubahan dalam Teknologi : Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja
  • Kebijakan Perusahaan Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Sumber modal kerja
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
  • Hasil operasi perusahaan
  • Keuntungan penjualan surat berharga
  • Penjualan aktiva tetap
  • Penjualan saham atau obligasi
  • Adanya kenaikan setoran modal dan hutang
Penggunaan modal kerja
  • Pembayaran biaya operasi perusahaan.
  • Kerugian yang diderita perusahaan
  • Adanya penambahan/pembelian aktiva tetap
  • Pembayaran hutang jangka panjang
  • Pengambilan oleh pemilik (prive)
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja
Laporan ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan sbb :
  • Apa yang menyebabkan perubahan posisi modal kerja?
  • Berapa modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dan bagaimana komposisinya?
  • Berapa dana atau modal kerja yang berasal dari penjualan saham dan hutang jk panjang?
 
Perputaran modal kerja
  • Modal kerja dlm perusahaan akan selalu berputar sesuai dgn perputaran operasi perusahaan.
  • Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat modal diinvestikan ke dlm komponen modal kerja, melalui proses operasi sampai dana tersebut kembali menjadi kas.
  • Makin pendek proses operasi makin cepat tingkat perputaran modal kerja.
Tingkat perputaran modal kerja
Menghitung tingkat perputaran modal kerja atau aktiva lancar:
Contoh
Untuk tahun 2007 :
  • Perputaran modal kerja = 3850 : 856 = 4,45 kali dibulatkan 4,5 kali
  • Artinya perputaran modal kerja tahun 2007 sebanyak 4,5 kali di mana penggunaan setiap Rp 1,- modal kerja dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp 4,5,-
Untuk tahun 2008 :
  • perputaran modal kerja = 4.150 : 800 = 5, 18 kali dibulatkan (5,2 kali)
  • perputaran modal kerja dapat menghasilkan Rp5,2,-
Metode menentukan besarnya modal kerja 
Contoh  1
Contoh  2
Contoh  3
Periode keterikatan modal kerja :
  • Periode keterikatan modal kerja secara keseluruhan adalah 35 hari,
  • Perputaran modal kerja adalah 360 / 35 = 10 kali.
  • Apabila prediksi penjualan pada tahun tersebut sebesar  Rp75.000.000, maka kebutuhan modal kerja sebesar : 75.000.000 / 10 =Rp7.500.000,-

Share this :

Latest
Previous
Next Post »