Beberapa alasan mengapa kita mempelajari metode penelitian, diantaranya :
a. Dinamika lingkungan bisnisb. Perubahan-perubahan tsb. menuntut :
- Manajer memiliki informasi yang banyak & tepat sbg. Dasar untuk Pengambilan Keputusan
- Diperlukan metode penelitian ilmiah
c. Mengapa perlu metode penelitian ilmiah?
Persyaratan penelitian ilmiah :
Filsafat Penelitian
Filsafat yaitu cara berpikir yg radikal, menyeluruh dan mendalam dalam mengupas sesuatu sehingga diperoleh kebenaran melalui akal, kritis, reflektif.
Jadi Filsafat Penelitian adalah cara berpikir (sistem pemikiran) yang mengarahkan penelitian menuju perolehan makna tentang suatu persoalan, bersumber dari :
1. Rasionalisme :
- Plato (424-347 sm)
- Descrates (1596-1650)
- Sumber kebenaran (pengetahuan) adalah akal (rasio)
- Akal tidak memerlukan pengalaman inderawi
- Penalaran deduksi
- Berpangkal pada teori, hukum, kaidah
- Silogisme (premis mayor dan minor)
2. Empirisme:
- John Locke (1632-1704)
- George Berkeley (1685-1759)
- David Home (1711-1776)
- Sumber kebenaran adalah pengalaman inderawi
- Penalaran induktif
- Berpangkal pada fakta empirik dlm melahirkan kebenaran
3. Positivisme:
- Auguste comte (1798-1857)
- Gabungan rasionalisme dan empirisme
- Tahapan:
1. Deduktif
2. Induktif
- Reflektif tinking
- Hipotetiko-deduktiko-verifikatif
- Metode survey
- Melahirkan penelitian kuantitatif
4. Fenomenologis (Post Positivesme)
- Bersifat natural bukan farsial
- Menolak deduktif sbg. Langkah persiapan
- Kesimpulan bukan atas dasar statistik
- Bersifat holistik dlm memahmi obyek
- Peneliti sbg. Alat pengumpul data utama
- Tidak terstruktur
- Grounded theory
- Melahirkan Penelitian Kualitatif
- Bahasa (alat komunikasi)
- Statistika (penelitian kuantitatif)
- Bidang ilmu yg digeluti (paradigma, teor)
- Filsafat penelitian
- Metode ilmiah
PARADIGMA ILMU MANAJEMEN BINI
Filsafat Penelitian
Filsafat yaitu cara berpikir yg radikal, menyeluruh dan mendalam dalam mengupas sesuatu sehingga diperoleh kebenaran melalui akal, kritis, reflektif.
Jadi Filsafat Penelitian adalah cara berpikir (sistem pemikiran) yang mengarahkan penelitian menuju perolehan makna tentang suatu persoalan, bersumber dari :
- Hakekat Eksistensi --> Fenomena
- Fenomena --> Kausalitas
- Proposisi
1. Rasionalisme :
- Plato (424-347 sm)
- Descrates (1596-1650)
- Sumber kebenaran (pengetahuan) adalah akal (rasio)
- Akal tidak memerlukan pengalaman inderawi
- Penalaran deduksi
- Berpangkal pada teori, hukum, kaidah
- Silogisme (premis mayor dan minor)
2. Empirisme:
- John Locke (1632-1704)
- George Berkeley (1685-1759)
- David Home (1711-1776)
- Sumber kebenaran adalah pengalaman inderawi
- Penalaran induktif
- Berpangkal pada fakta empirik dlm melahirkan kebenaran
3. Positivisme:
- Auguste comte (1798-1857)
- Gabungan rasionalisme dan empirisme
- Tahapan:
1. Deduktif
2. Induktif
- Reflektif tinking
- Hipotetiko-deduktiko-verifikatif
- Metode survey
- Melahirkan penelitian kuantitatif
4. Fenomenologis (Post Positivesme)
- Bersifat natural bukan farsial
- Menolak deduktif sbg. Langkah persiapan
- Kesimpulan bukan atas dasar statistik
- Bersifat holistik dlm memahmi obyek
- Peneliti sbg. Alat pengumpul data utama
- Tidak terstruktur
- Grounded theory
- Melahirkan Penelitian Kualitatif
AKAR FILSAFAT METODOLOGI
PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF